Indahnya Berbagi



Alloh telah begitu adil menciptakan kehidupan ini. Membuatnya lebih sempurna dengan semua perbedaan yang dibuat-Nya di bumi ini. Coba bayangkan jika Alloh menciptakan rupa kita yang sama. Coba bayangkan jika Alloh beri kita semua rizki yang sama banyaknya. Coba bayangkan jika semua orang di bumi menjadi baik. Mungkin hidup tak akan se-asyik saat ini. Mungkin hidup tak akan sebahagia ini. Yah perbedaanlah yang membuat hidup ini lebih indah. Perbedaan yang membuat hidup lebih berwarna. Coba bayangkan sekali lagi jika pelangi warnanya hanya merah atau biru saja. jenuh bukan melihatnya. Begitulah hidup. Jika sama semua maka hanya jenuh yang tersisa.

Kadang harus ada yang diatas agar kita tahu rasanya bersyukur. Kadang harus ada dibawah agar kita tahu nikmatnya berbagi. Kawan… hidup ini sungguh indah. Seberapa banyak pun rizki yang telah Alloh titipkan, syukuri-lah. Sebab masih banyak orang dibawah kita yang mengharapkan rizki yang sama. Bersyukurlah, sebab Alloh masih amanahkan kita menikmati rizki yang lebih itu. Jangan pernah sempitkan hati kita dengan sesuatu yang belum atau tidak bisa kita gapai. Jangan sempitkan hati kita dengan suatu hal yang mampu membuatnya rusak.

Kawan… cobalah mulai berhitung. Berapa banyak nikmat yang telah kita terima dari Alloh. Alloh telah berbaik hati memberikan kita tempat tinggal yang layak, orangtua yang mampu membiayai hidup kita, fasilitas hidup yang serba cukup, uang jajan yang sudah dijamin, uang makan yang pasti sudah ada ditangan. Berapa banyak nikmat Alloh yang kau terima. Andai kita pernah mengerti bahwa Alloh telah tegas berfirman bahwa jika kau hitung nikmat-Nya maka nikmat itu sesungguhnya tak mampu kau hitung. Sebab nikmat-Nya terlalu banyak. Bahkan bisa hidup didunia ini pun termasuk nikmat-Nya.

Pasti bagi kau yang seorang muslim pernah bahkan sering mendengar ceramah Ustadz Yusuf Mansur yang amat sangat menggembor-gemborkan masalah sedekah. Yah dari beliau-lah kita belajar untuk bersedekah. Meraup untung yang lebih dengan bersedekah. Hhe maksudnya dengan bersedakah itu kita bisa lebih mendapatkan manfaat dan salah satunya dekat pada-Nya.

Ini adalah kisah yang ku alami di kampus tercinta. Beberapa bulan ini (kurang tahu tepatnya) di parkiran kampus ada seorang ibu (nenek) yang sudah tua, beliau menjajakan tissue yang dijualnya seharga Rp.5000,- per 2 bungkus. Awal mula perjumpaan ku dengannya satu atau dua bulan lalu ketika aku hendak menuju gedung utama kampus. Aku bertemu teman ku yang memintaku untuk memberhentikan si Ibu Tissue (begitu panggilan anak kampus). Aku pikir temanku itu bermaksud menyuruhku membelikan tissue untuknya tapi ternyata bukan. Aku yang terlanjur membeli tissuenya pun memasrahkan uangku itu. Hhe maklum anak kost di Jakarta harus sangat merih untuk masalah uang. Apalagi yang uang bulanannya pas-pasan. (pas untuk shopping, pas untuk nongkrong di café, pas untuk… hhe beecanda. This is really “pas”. Cuma pas untuk kost dan makan, kalau mau shopping yah pangkas uang makan.) hhe curhat...

Tapi syukurnya meski uangnnya tidak terlalu besar selalu cukup untuk untuk pergi ke kajian. Hhe kalau yang ini InsyaAlloh ingin di wajibkan. (bukan riya yah hhe sebenarnya minta dido’akan supaya Istiqomah).

Karena ketidaksengajaan itu aku jadi mulai iba, melihat kondisinya yang sudah renta namun sangat begitu kuat. Menjajakan tissue berjalan kesana kemari. Mencari pembeli. Lalu suatu hari aku putuskan untuk membeli tissuenya lagi meski sebenarnya aku bukan pengguna setia tissue. Tissue hanya ada saat aku flu saja. :) hhe

Saat bertemu beliau lagi aku pun membeli tissuenya, lalu tahu kah kau kawan apa yang membuatku begitu ingin terus membeli tissuenya lagi… lagi… dan lagi...

“Alhamdulillah… terimakasih non…” sambil tersenyum.
Subhanalloh……. Rasanya bahagia sekali.
kau tahu kawan apa hal yang paling membuat manusia itu bisa bahagia seutuhnya, yah… saat kau bisa membagi sedikit yang kau miliki yang menurutmu itu tak penting tetapi bagi orang lain itu amat penting. Saat kau lihat senyum tulus, do’a pengharapan yang tulus yang keluar dari mulut-mulut mereka yang kau bantu. Subhanalloh… rasanya begitu sempurna nikmat Alloh yang kita terima itu ketika kita bisa membantu yang lainnya.

Seperti yang sering kalian dengar, bahwa dalam rizki mu ada rizki orang lain. Dan mungkin ini lah salah satu cara berbagi.

Jika masih ada alasan, kita sulit untuk bersedekah secara utuh, menyerahkan uang, barang berharga yang kita miliki secara sukarela. Maka membantu membeli barang dagangan mereka yang benar-benar butuh maka itu pun salah satu cara bersedekah. Kau bisa dapat pahala karena membuat orang lain bahagia, dan kau pun bahagia melihatnya bahagia bukan? Selain itu kau juga mendapatkan manfaat dari hasil jual beli itu.

Kawan… berbagi tak akan membuat rizki kita semakin sedikit, tapi InsyaAlloh berbagi akan membuat rizki kita lebih luas. Kalau dalam ilmu sedekah kau memberi satu maka Alloh akan memberi sepuluh bahkan hingga tujuh ratus kali lipat. Maka InsyaAlloh kita pun akan memperoleh hal yang sama jika membeli dengan tulus dan membuatnya bahagia.

Kawan…. Berbagi itu indah. Meski uang mu secara hitungan mu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir bulan (buat anak kost atau yang dapat uang bulanan hhe). Tapi Alloh selalu punya cara memberi mu rizki dari mana pun arah yang tak kau duga.

Mulai hari ini berdo’alah. Niatkan dalam hati, dan ucapkan :

Ya Alloh…. Begitu nikmatnya berbagi itu. Bisa melihat senyuman mereka. Bisa melihat raut-raut wajah penuh harap itu. Ya Alloh… rizki ku memang mungkin tak seberapa, bahkan mungkin secara logika tak mampu mencukupi kehidupanku. Namun aku tahu Engkau Maha Kaya. Hitunganmu jauh lebih benar. Maka izinkan aku meminta pada-Mu Ya Robb… luaskanlah rizki ku, agar aku mampu terus berbagi dengan rizki itu. Agar aku bisa terus menjadi kepanjangan tangan-Mu pada mereka yang membutuhkan itu. Agar aku bisa melihat senyum tulus itu disetiap waktu ku. Harapku… pintaku… seutuhnya pada-Mu Robb pencipta alam…

Aamiin…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya