Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Untukmu Yang Masih Tersembunyi

Gambar
Ya akhi... Ijinkan aku bicara masalah hati denganmu Agar kau tenang Agar aku pun tak risau Akhi... Bila saat ini kau masih malu menampakan diri Bila saat ini kau masih belum mampu memenuhi mahar untukku Ketahuilah.... Bahwa aku tak akan meminta banyak andai kata kau datang sekarang juga Aku tak akan meminta lebih, sebab bagiku menghalalkan rasa adalah yang terpenting Aku akan yakinkan orangtuaku... bahwa cukup agama sebagai jaminan bahagia Akhi... Bila kau belum mampu maka ingatlah ada Allah yang akan memampukan Bila tidak cukup maka Allah akan cukupkan Sebab barokah adalah inti bahagia Untukmu yang masih tersembunyi... Tetaplah berjuang dengan cara-cara yang di ridhoi-Nya Aku tak akan memaksamu ataupun DIA Sebab kehormatanmu adalah yang utama bagiku maafkan aku... Aku tak akan memintamu seperti khadijah meminta Rasulullah Sebab aku menghotmatimu Sebab aku percaya takdir-Nya yang terbaik Bila diijinkan maka suatua hari nanti kita akan bersua Dengan cara in

Ini Tentang Mengikhlaskan

Gambar
Ikhlas itu bab paling tinggi dalam kehidupan. Sebab tidak semua orang mampu melakukannya. Ikhlas itu ketika sabar  berpadu dengan ketaatan. Meski sakit tetap harus tegar. aku harus mengikhlaskanmu itulah kata yang selalu  kuucapkan dalam hatiku, dalam tiap doaku, disetiap waktu ketika tiba-tiba kau hadir dalam pikiranku. Memang tidak semudah itu mengikhlaskan meski sedikitpun kau memang tak pernah memberikan harapan apapun padaku. Cinta… meski aku belum mengerti benar makna sebuah cinta tapi aku memutuskan aku mencintaimu. Mencintai karena pribadimu. Mencintai karena ceritamu. Walaupun aku belum terlalu mengenalmu. Banyak hal yang janggal ketika aku hanya bisa berkata “mungkin” dan “meski”, sebab memang aku tidak mengenalmu sama sekali. Kita hanya diijinkan Allah bertemu dalam waktu yang sangat singkat, dan untuk urusan sebuah dakwah. Tidak lebih. Dan mungkin hanya aku yang melihat kearahmu saat itu, tetapi kau tidak. Mungkin kau tidak pernah sadar bahwa aku begitu malu-malu

Merengkuh Bahagia

Gambar
Dalam hatiku tersimpan rasa Yang ingin ku bagi denganmu, pilihan-Nya Aku tak pernah tau bagaimana rupamu Namun aku percaya kau adalah terbaik dari-Nya Aku sabar menunggumu Menantimu dalam ketaatan pada-Nya Kamu… Aku hanya ingin kau yang sempurna Sempurna dalam mencintaiku dan membimbingku Mencintaiku bukan hanya diawal Namun dalam setiap lemahku, hingga akhir Aku hanya ingin kamu yang siap berkorban Rela melepas jubah wibawamu diluar Untuk memapahku ketika aku tak mampu lagi dengan sempurna berdiri Sebab rentanya diriku… Sholihku… Aku tahu kau tak sempurna versi dunia Tapi, insyaAllah kau sempurna untuk akhiratku Bersamamu… Ingin ku rengkuh bahagia hingga ke jannah Memupuk taat hingga nafas terakhirku Bersamamu… Ingin ku, kau jadi bagian proses hijrahku Menjadi guru terbaik dalam hafalan qur’anku Bersamamu.. Inginku khatamkan ayat-ayat cinta-Nya Ya zauji…. Jadilah kau sholihku Seperti aku selalu menginginkan menjadi

3 Word Challange

Menikmati Masalah Pepatah mengatakan kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Tapi tidak menurut Lara. Baginya kegagalan demi kegagalan yang diterimanya adalah buah dari ketidaktekunannya. Dia malas sekali terlalu lama berkelit dengan dunia menulis, kalau bukan karena tuntutan bosnya sudah sejak lama dia tinggalkan pekerjaan itu. Tapi dia teringat akan mendiang ayahnya yang selalu berpesan "Nak, jadilah seorang penulis. Sebab darinya kamu bisa menolong ayah sebab menebarkan kebaikan." Maka sejak kecil dia sudah menyematkan mimpi itu. Tapi karena rutinitas menulis itu selalu menguras pikirannya terkadang dia ingin pergi saja dari mimpi itu. *** Ketika Tuhan memberikan kita kesempatan untuk hidup didunia ini, maka sudah jelas dia persiapkan banyak masalah untuk hidup kita. Ada orang yang dengan berjuta masalahnya mampu bangkit atau setidaknya bertahan, tapi tak jarang banyak diantara manusia memilih jalan pintas atau menyerah dengan keadaan. Hidup sudah dipe

Pertemuan Part 1 (Bidadarimu)

Bismillah wal hamdulillah... Rasanya tak ingin berhenti mensyukuri tiap nikmat-Nya. Sebab Allah selalu mendengar dan tak pernah membuat kecewa. Aku selalu senang dengan yang namanya moment pertama, dan bagiku hal yang pertama kali berhasil dilakukan adalah suatu hal berharga. Kali ini ijinkan aku berbagi kisahku. Mungkin hal ini hanya penting bagiku, tak apalah... °^ *** Kamis, 26 Januari 2017 Aku berkunjung Ke rumah salah seorang teman. Kami baru bertegur sapa lewat media sosial, tapi hari ini Alhamdulillah atas ijin-Nya kami dipertemukan.  Sebenarnya dia adalah kakak dari seseorang yang amat aku kagumi. Seseorang yang untuk pertama kalinya membuat aku berani bicara dihadapan ayah, mama, dan bibiku. Seseorang yang untuk pertama kalinya kuproklamirkan sebagai seseorang yang aku sukai pada mereka. Entah pasal apa yang membuatnya begitu spesial, jangan tanyakan aku. Bahkan ketika kakaknya pun memberi pernyataan "Kalian tuh kok bisa sih suka sama .

Keberkahan Dalam Delapan Rakaat Dhuha

Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sebagai suri tauladan terbaik bagi umat manusia telah memberikan banyak contoh kehidupan yang baik untuk kita. Bahkan setiap yang beliau lakukan wajib kita ikuti sebagai bentuk sunnahnya. Meskipun ada beberapa hal yang hanya beliau sajalah yang boleh melakukannya, seperti menikah dengan lebih dari empat istri dan kewajiban melaksanakan sholat tahajjud sedangkan bagi kita tahajjud adalah sebuah sunnah. Meski begitu, banyak sekali sunnah lain yang dapat kita ikuti dan mengandung banyak keberkahan salah satu sholat dhuha. Ketika mendengar kata dhuha sebagian kita mungkin tak akan asing lagi. Karena telah banyak asatidz/asatidzah kita yang mengabarkannya, bahwa dhuha adalah salah satu pintu rizki yang Allah sediakan. Sabda Rasulullah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, bahwa setiap hari ruas-ruas tulang kita harus disedekahkan dan cukup dengan dua rakaat dhuha maka sudah cukuplah sedekah itu. Dan empat rakaat dhuha akan mencukupka

Untukmu Yang Kunanti

Ditemani hujan pagi ini, aku mengulang memont itu. Semua memang tidaksama lagi. Tapi tidak dengan hatiku. Dia masih sama. Masih gelisah tentang perasaannya. Bila hari itu karna dia harus memilih, maka hari ini dia harus melepaskan. Kamu memang belum tentu menjadi pilihan. Kamu memang belum tentu menjadi pemenang. Tapi, sayangnya kamu singgah dan meninggalkan jejak. Hari itu, dalam perjalananku, aku memberikanmu sebuah puisi. Mungkin tidak tepat puisi karna sejujurnya itu adalah ungkapan hati yang selalu kusimpan rapat. Tapi hari itu.... aku membuka jalan. Hingga semua jalan benar-benar terbuka. Mengijinkan aku melangkah lebih jauh. ======= Untukmu yang kunanti Aku hanyalah gadis kecil ayah yang kini tumbuh menjadi dewasa Aku hanyalah putri manja ayah.... Bermetamorfosis dari si anak ingusan menjadi seorang wanita Dulu ayah menjadi pelindungi setia, Yang menjaga lewat fisik dan doa Namun kini aku dan dia telah berpisah, Jarak membuatnya tak mampu lagi sepenuhnya menjag

Dia Bernama Sarjana

Empat tahun... itulah waktu ideal yang kita butuhkan untuk menyelesaikannya. Menyelesaikan sebuah mimpi baru yang mungkin tak semua orang dapat menggapainya. Seperti emas, dia begitu mahal dan sulit untuk diraih. Hanya orang-orang yang serius yang mampu mendekatinya. Hanya orang-orang yang tekun yang mampu menggapainya. Sarjana.... Adalah satu mimpi baru yang menjadi salah satu amanah baru dipundak. Kita harus siap memikulnya, apapun situasinya. Dia tak peduli meski kita lelah, dia tak peduli meski kita letih, dia tak peduli meski kita sedang amat sangat malas. Karena ketika kita sudah menginjakkan kaki pada garis start, maka dia mulai menjalankan mesinnya. Menghantarkan kita satu langkah demi satu langkah mendekati garis finish bergelar sarjana. Sarjana.... Bukan sedikit hal yang harus kita korbankan. Ayah dan ibu harus lebih keras bekerja demi terpwnuhinya semua kebutuhan. Kita harus merelakan waktu untuk tetap diam manis dibangku pendidikan. Kita harus merelakan banyak

God Sign Si Buah Keyakinan

Selalu puji syukurku tak akan pernah berhenti terhadap-Mu, Allah. Tersebab selalu banyak kejutan yang Engkau berikan. Dari mulai proses hijrahku hingga detik ini semuanya Kau yang rencanakan. Sebegitu indah tiap rencan-Mu hingga aku tak sanggup menerimanya. Tersebab imanku yang masih amat tipis. Aku mulai belajar tanda-tanda kehadiran Allah dari Ustadz Yusuf Mansur. Saat itu, aku mengikuti sebuah kajian online tentang pernikahan dari sebuah lembaga di Yogyakarta. Awalnya aku  malu. Yah, malu sebab mainsetku masih kuno, "Anak Muda Jangan Mikirin Nikah Dulu". Sampai-sampai semua coretan mimpiku tak pernah sekalipun aku menuliskan "Mau Nikah Tahun....." atau "Mau Nikah Umur.... Punya Anak Jumlahnya.... Punya Suami Kaya... dan lain sebagainya." Aku tidak pernah sama sekali menulisnya. Dan mungkin itulah hal yang membuat orangtua dan keluargaku terkejut ketika suatu hari aku sampaikan "Kalau aku nikah gimana?". Bahkan bibiku sampai berkata "