Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Menanti Jodoh, Bagaikan Menanti Berbuka Puasa

Menanti jodoh bagaikan menanti berbuka puasa. Sebelum memasuki sebuah fase dewasa setiap orang pasti melawati fase remaja. Dimana setiap wanita rata-rata sudah mengalami gejala alamiahnya yaitu menstruasi. Ketika telah masuk fase ini, seorang wanita atau perempuan mulai mengalami perubahan-perubahan secara drastis. Mulai dari fisik hingga psikisnya. Yang kurus bisa tiba-tiba gemuk dengan cepatnya. Yang suaranya unyu-unyu tiba-tiba jadi nge-bass, dan sebaliknya. Masih banyak lagi. Masa remaja ibarat fase menanti berbuka puasa di pagi hari. Perut masih terasa kenyang. Wajah masih sumbringah. Pokoknya happy aja bawaannya. Kaya hidup ngga ada beban. Di fase ini, setiap perempuan mulai belajar mengenal hati dengan lawan jenisnya. Walaupun masih suka-sukaan biasa. Istilah jaman sekarang masih jadi cabe-cabean. Masa remaja adalah masa pengeksplorasian diri. Penetuan jati diri dan perorientasian masa depan. Disini semuanya dimulai. Menanti jodoh di usia muda bukanlah hal yang suli

Ayah....

Selain ibu… ada seorang manusia yang begitu berjasa dalam hidup seorang anak. Dialah ayah atau papa, abi, bapak, daddy atau apapun panggilannya. Dialah penopang hidup keluarga yang tak pernah lelah, siang dan malam, terus berusaha sekuat tenaga, semaksimal yang iya mampu, terus bekerja keras, demi kebahagiaan keluarganya. Istrinya, dan anak-anaknya. Ayah…. Begitulah aku memanggilnya. Ayah selalu menjadi pahlawanku sejak kecil dahulu. Menjadi laki-laki paling hebat dan tak pernah tergantikan oleh siapapun. Ayah… begitu… menjagaku dengan sepenuh hati. Dengan tulus cinta dan kasih sayangnya. Dia selalu berkorban dan membuatku bahagia. Ayah.. akan selalu menjadi bagian penting dalam hidup setiap anak wanitanya. Orangtua selalu menjadi bagian paling penting dalam hidup anak-anaknya. Ibu selalu punya posisi paling special karena kodrat kedudukannya memang jauh lebih tinggi dan pengorbanannya pun begitu besar. Apalagi ketika dia mengandung dan kemudian mempertaruhkan nyawanya