Cinta Adalah Ujian



Siapa yang tidak mengenal cinta? Siapa di dunia ini tidak ingin di cintai. Sungguh beberapa hari ini hidupku dipenuhi dengan petunjuk-Nya. Sungguh… Alloh masih berbaik hati mengijinkan aku untuk tetap bisa melangkah mendekati-Nya.

Kawan… Siapa di dunia ini yang tidak ingin di cintai. Pasti semua ingin di cintai, di sayangi, di perhatikan. Tapi, siapakah yang bisa melakukan itu. Maklum… bahasan tentang cinta ini sedang membooming di kalangan teman perempuan ku. Yah, seperti kita tahu. Wanita itu untuk menemukan cinta selalu terpaut dengan usia (baca : Jodoh). Saat mulai menginjakkan kaki di bangku kuliah setahun atau dua tahun kemudian orientasi hidupnya bukan lagi hanya tentang masa depan karier, orang tua, tetapi juga tentang siapa nanti yang akan menemani sisa usianya.

Wanita itu meski terlihat tegar. Meski terlihat kuat. Selalu punya kelemahan yang ingin dibaginya dengan seseorang yang betul-betul mengerti dirinya. Jika ada diantara kita yang memilih jalan pacaran untuk menumakan cinta itu, maka ada pula yang akan memilih jalan berdiam diri dan mendekati Sang Pemilik Cinta itu. Alloh.

Kisah ini baru saja aku alami. Berkat membaca tulisan si penulis yang aku tulis ceritanya di cerita ku tentang ‘yogya is my dream’. Dari kisah dan nasihatnya, Alloh kirimkan begitu cepat petunjuk bagiku untuk mengerti satu hal lagi.

Tadi siang, saat acara kajian rutin setiap hari jum’at di lembaga da’wah kampus, aku beserta teman-teman yang lain berkumpul. Alhamdulillah, hari ini begitu banyak yang hadir, dan aku menjadi moderator sukarela hari ini. Sebab, tidak ada yang mau ditunjuk menjadi moderator. (tampang sebal, hhe).

Acara berjalan dengan baik, dari mulai pembukaan, tilawah Al-Qur’an dan akhirnya masuk pada sesi materi yang disampaikan oleh seorang teman. Isi materinya memang tidak berat, hanya sebuah note broadcast yang mungkin dia dapatkan dari temannya yang lain. Judulnya, ‘cinta adalah ujian’. Dia baca semua kata-kata itu sampai akhir. Dan tiba akhirnya pada sebuah sesi tanya jawab.

Semua hening. Hanya diam atau senyum-senyum satu sama lain saling pandang. Lalu tiba pada sebuah cerita seorang sahabat, yang sungguh menginspirasiku untuk menuangkannya pada tulisan ini. Yang ingin aku bagi. Bukan semata ingin memenuhi hobi menulis yang sedang rajin ini. Tetapi, aku ingin kalian tahu rahasia ini.

aku mau cerita yah. Subhanalloh banget. Dulu aku tuh masih belum ngerti apasih cinta itu? Sampe akhirnya aku mutusin, yaudah aku perbaiki dulu cinta aku sama Dia (Alloh). Akhirnya pas aku udah mutusin kaya gitu. tiba-tiba ngga berapa lama. Kejadiannya juga baru beberapa hari ini.ada temen mama. Mama sih ngga ngejodohin aku. Tapi temennya itu minta dicariin jodoh, pas ketemu akhirnya dia minta aku. Dia bilang mau serius sama aku. Tapi karena masih kuliah jadi ngga bisa sekarang. Nunggu lulus dulu. Dan aku juga ngasih syarat sama dia. Jangan pernah manggil ‘sayang’  karena takutnya keseringan manggil nanti jadi basi pas nikah udah ngga enak lagi karena udah biasa aja. biar kata itu jadi hadiah terindah buat kita. akhirnya dia setuju.”

Ceritanya temen aku ini udah ada yang ngelamar mau serius sama dia. hehehe. Lanjutnya :
terus kalau menurut aku, kalau anak muda jaman sekarang biasa nonton berdua sama someone. Sebaiknya buat menghindari itu kita (temen-temen semua) baiknya pergi tuh ke majlis-majlis ilmu.”

 cinta itu bukan Cuma sebatas cinta sama lawan jenis aja. orang tua, mereka yang disekeliling kita juga harus dicintai. Salahnya anak masa kini kalau lagi jatuh cinta lupa sama sekeliling, terutama orangtua

Aku sih ngga inget secara detail kata-kata ynag di ucap temen aku itu. Tapi intinya, mencintai-Nya akan mendatangkan cinta dia. (dalam konteks jodoh). Tapi ketika kita berniat mencintai Dia, janganlah niat itu diselubungi agar mendapatkan yang kau mau itu. Naudzubillah

Mendekatlah pada-Nya karena kau memang membutuhkan-Nya. Pernah aku tulis juga pada sebuah tulisan, bahwa ketika kita melepas apa yang kita suka demi sebuah kebaikan maka Alloh akan menggantinya lebih. Begitupun masalah cinta ini. Meski hatimu bahagia atau gundah karena menanti kedatangannya janganlah penantian dan kebahagiaan itu membuat kita lupa akan cinta-Nya. Alloh itu suka cemburu kalau hamba-Nya Cuma mentingin makhluk-Nya, bukan Dia.

Cinta itu ujian. Ujian untuk melayakan kita mendapatkan hati-Nya. Ujian untuk membuat kita pantas menginjakan kaki disyurga-Nya. Bukan malah membuat kita menjauhi-Nya.

Mungkin tidak sedikit diantara kita, bahkan aku juga pernah galau menanti seseorang yang belum pasti itu. Rasanya ingin…. Sekali minta bocoran pada Alloh siapa yang akan menemani sisa akhir hidup ini. Bagaimana rupanya. Siapa namanya. Dan masih banyak lagi yang ingin di ketahui. Tapi apa daya, semua itu hanya menjadi rahasia Alloh. Ibaratkan kalau sedang UN, kita tidak boleh mencontek. Sebab, mencontek belum tentu membuat jawaban kita benar. Kalau dalam hal ini, menantinya dan berharap tahu siapa dia dari suatu yang tidak pasti (contoh : Ramalan) itu yah kaya UN itu tadi. Belum tentu jawabannya benar. Jadi, sabar aja kuncinya.

Wanita itu diam-diam selalu merasa resah dengan masa depannya. Banyak cerita-cerita yang mungkin tak asing bagi kita. dimana para teman yang sudah menginjak usia matang tak kunjung pula datang sang pangeran dengan ferarinya (ga jaman pake kuda lagi hhe). Atau yang sudah siap ingin merajut kisah tapi belum muncul pula orang yang berani mendatangi kedua orang tuanya.

Sabar….Hanya itu yang bisa kita lakukan kawan…. Sabar…. Sebab ketetapan Alloh itu pasti baik akhirnya. Bukan karena Alloh tak sayang padamu, maka Dia siksa hatimu dengan rasa harap yang tak berujung. Bukan karena Dia ingin mempermainkanmu dengan taatmu. Tapi sungguh… saat ini mungkin Alloh tengah menguji kau, menguji ku, menguji kita.

Menguji, sejauh apa kekuatan kita untuk bertahan tetap menjadi baik. menguji, sekuat apa iman yang telah kita bangun selama ini. Alloh selalu tahu cara yang tepat untuk membuat hamba-Nya bahagia. Alloh selalu tahu waktu yang tepat untuk mendatangkan kabar  baik itu.

Bersabarlah. Tidak akan lama. Jika kau masih sibuk pada studymu, maka fokus pada study itu. Jika kau masih sibuk dengan tugas akhir mu, maka fokuskan tugas akhir itu. Maksimalkan tugasmu hari ini. Sebab, tugas yang lebih berat akan datang padamu dikala kau telah temukan yang selama ini kau cari.

Fokus. Sabar. Ikhlas. Tawakal. Berdo’a. mohon kekuatan-Nya agar kau, aku, kita kuat untuk menanti saat pertemuan itu. Dengan cara yang baik, di waktu yang baik, dengan ridho-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya