Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Kagum

Aku berjalan mantap menuju gerbang kampus. Hari ini adalah awal baru setelah sekian lama aku mengistirahatkan diri dari kewajiban tugasku sebagai seorang mahasiswi. Liburan sekian bulan sebenarnya membuatku terlalu betah untuk tetap tinggal dirumah. Tetapi sebuah kawajiban memanggilku untuk kembali menginjakan kaki disini. Harus ku tanggalkan setiap rasa malas itu, dan kugantinya dengan semangat baru untuk memulai kembali. Ah… rasanya sudah tidak sabar bertemu dengan teman-teman yang kutinggalkan sekian waktu. Baru saja aku hendak menaiki tangga, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Aku langsung refleks menoleh kearah belakang. Ternyata Lia. Teman satu jurusanku. Salah satu yang dekat denganku. “Halo… apa kabar nih jeng?” Kata Lia padaku “Baik. Kamu?” Katakku padanya “Baik juga. Yuk bareng ke kelasnya. Gue dari tadi nungguin lu.” “Hmm… Maaf deh. Abis kamu ngga bilang. Yuk” Kami langsung naik ke lantai tiga gedung menuju kelas. Ketika kami sampai di

Jangan Hukum Aku Karena Masa Lalu ku #2

Banyak lelaki yang datang kerumahku dan beniat untuk menikahiku. Tetapi baru saja bertemu dengan ayah dan ditanya maksud dan tujuannya. Ayah langsung menolaknya dengan berkata Kamu serius mau menikahi anak bapak? Apa setelah kamu tahu masa lalunya kamu akan kabur? Jika memang kamu belum siap menerima kenyataan yang akan bapak sampaikan, lebih baik kamu pikirkan lagi. Setelah mantap silahkan balik lagi. Setelah mendengarkan perkataan ayah itu mereka tak pernah kembali ke rumah bahkan tak jarang ada yang menjauhiku. Aku semakin terpuruk dengan segala macam hal yang terjadi dalam hidupku ini.  Hingga pada suatu hari seorang anak teman ayah ketika sekolah dulu datang kerumah. Dia bermaksud menikahiku tetapi ayah masih tetap dengan perkataannya tetapi lelaki itu tidak menyerah. Dia terus kembali kerumah dan berjanji akan menerima apapun kekuranganku. Ayah menerimanya dan rencana pernikahan kami pun akan segera dilaksanakan dalam waktu dua bulan. Semua persiapan sudah selesai. Waktu

Benarkah Aku Siap?

Hari ini aku hanya ingin berbagi, bercerita, dan bertanya pada diriku sendiri. Dan mungkin dari sedikit yang kubagikan ini ada diantara kalian yang merasakannya. Kawan… sungguh indah bukan ketika kita bermimpi? Sebab mimpi membuatmu bebas melakukan apapun. Namun apa jadinya saat mimpi itu benar-benar ingin kau jadikan nyata. Bukan hanya sekedar berhenti pada sebuah mimpi. Pasti sebagai manusia sangat wajar kita akan berusaha mewujudkannya. Menikah… bersanding dengan seseorang dalam sebuah mahligai nan indah itu adalah mimpi dan harapan setiap manusia. Tapi, benarkah kita sudah siap untuk diberikan amanah itu? Benarkah kita sudah mampu melewati setiap ujian yang akan kita temui nanti? Kawan…. Percayalah Allah sudah memberikan masing-masing pasangan hidup yang akan menemani kita. Syukur alhamdulillah ketika kita mampu berjumpa dengannya di dunia ini. dan harus tetap bersyukur tak kala kita harus menemuinya diakhirat kelak. Tak penting seperti apa sosok yang akan menjadi sepa

Jangan Hukum Aku Karena Masa Lalu ku

Aku masih menangis didalam kamarku sejak tadi siang. Enggan untuk keluar kamar sama sekali. Hatiku masih hancur. Penolakan demi penolakan yang aku terima membuatku semakin rapuh. Meski khilaf itu sudah berlalu bertahun-tahun silam. Tetapi tetap saja tak mampu mengubah yang hitam kembali menjadi putih. Entah apa pasalnya mereka selalu menghindariku setelah mereka datang dengan mantap menghadap kedua orangtuaku. Tetapi saat ku ceritakan masa lalu ku, mereka pergi. Apakah aku harus membayar semua khilaf itu dengan rasa sakit hati yang terus menerus. Aku masih belum mengerti mengapa Allah tak adil pada diriku. Padahal aku sudah bertaubat pada-Nya untuk tak melakukan khilaf itu lagi. Hatiku menjerit mempertanyakan tentang keadilan-Nya. Tok tok… Suara pintu kamarku berbunyi. Pasti itu ibu. Aku tahu dia amat khawatir tentang keadaanku tapi aku lebih mengkhawatirkan keadaannya. Ibu yang saat ini harus berjuang sendiri menahan beban berat ini setelah setahun lalu ayah meninggal akibat se