Pertemuan Part 1 (Bidadarimu)

Bismillah wal hamdulillah...

Rasanya tak ingin berhenti mensyukuri tiap nikmat-Nya. Sebab Allah selalu mendengar dan tak pernah membuat kecewa.

Aku selalu senang dengan yang namanya moment pertama, dan bagiku hal yang pertama kali berhasil dilakukan adalah suatu hal berharga.

Kali ini ijinkan aku berbagi kisahku. Mungkin hal ini hanya penting bagiku, tak apalah... °^

***

Kamis, 26 Januari 2017

Aku berkunjung Ke rumah salah seorang teman. Kami baru bertegur sapa lewat media sosial, tapi hari ini Alhamdulillah atas ijin-Nya kami dipertemukan. 

Sebenarnya dia adalah kakak dari seseorang yang amat aku kagumi. Seseorang yang untuk pertama kalinya membuat aku berani bicara dihadapan ayah, mama, dan bibiku. Seseorang yang untuk pertama kalinya kuproklamirkan sebagai seseorang yang aku sukai pada mereka.

Entah pasal apa yang membuatnya begitu spesial, jangan tanyakan aku.
Bahkan ketika kakaknya pun memberi pernyataan "Kalian tuh kok bisa sih suka sama . .. padahal mba aja ngga suka." Hehe. Dan dalam hati, akupun bertanya-tanya dan sedikit protes "yah kakak kan kakaknya. Hehe"

Sungguh hal yang membuat aku malu untuk pertama kalinya adalah kakaknya berkata pada Jesta bahwa aku adalah penggemar pamannya. Oh.. Allah... malu rasanya.

***

Kami bicara beberapa hal, dan itu membuatku sangat  kagum pada mereka. Sederhana sekali. Dan pesan kakak yang tidak bisa aku lupakan "JANGAN GENGSI".

Syukurnya hari ini seseorang itu tidak ada, jadi aku tak perlu terlalu mengatur hatiku. Sebab semenjak diperjalanan hatiku sudah tidak tenang dan tiba-tiba mual karena sangat gugup. Tapi setibanya disana, Alhamdulillah... 

Selain bertemu kakaknya, akupun bertemu dua ponakan manisnya. Benar saja apa yang pernah dia katakan bahwa salah satu ponakannya adalah anaknya karna memang meraka sangat mirip, sampai aku berpikir "mirip banget sama ...."

Dan kejutan terakhir, aku bertemu mamanya. Menyalimi tangannya. MasyaAllah... ini adalah salah satu mimpiku di Ramdhan tahun lalu. Bahwa aku ingin bertemu keluarganya, bertemu mama dan papa. Tapi... meski tidak lengkap, one day... aku yakin Allah ijabah semua itu. I believe it.

^^

Thanks Allah karena Kau selalu tepati janji-Mu.

Bidadarimu (Mama, kakak, Jesta, dan Nadine).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya