Keberkahan Dalam Delapan Rakaat Dhuha

Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sebagai suri tauladan terbaik bagi umat manusia telah memberikan banyak contoh kehidupan yang baik untuk kita. Bahkan setiap yang beliau lakukan wajib kita ikuti sebagai bentuk sunnahnya. Meskipun ada beberapa hal yang hanya beliau sajalah yang boleh melakukannya, seperti menikah dengan lebih dari empat istri dan kewajiban melaksanakan sholat tahajjud sedangkan bagi kita tahajjud adalah sebuah sunnah. Meski begitu, banyak sekali sunnah lain yang dapat kita ikuti dan mengandung banyak keberkahan salah satu sholat dhuha.

Ketika mendengar kata dhuha sebagian kita mungkin tak akan asing lagi. Karena telah banyak asatidz/asatidzah kita yang mengabarkannya, bahwa dhuha adalah salah satu pintu rizki yang Allah sediakan. Sabda Rasulullah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, bahwa setiap hari ruas-ruas tulang kita harus disedekahkan dan cukup dengan dua rakaat dhuha maka sudah cukuplah sedekah itu. Dan empat rakaat dhuha akan mencukupkan rizki kita seharian.

Dalam sebuah kesempatan, ada seorang asatidz yang bercerita tentang keberkahan delapan rakaat sholat dhuha. Keberkahan itu tak hanya berbentuk duniawi tetapi juga ruhaniah. Kata beliau, berkat istiqomahnya menjalankan dhuha delapan rakaat maka mudah sekali baginya mendapatkan hal-hal yang diinginkan yang awalnya sulit, tentu saja atas ijin Allah dan kesungguhannya melaksanakan Sunnah yang satu ini maka Allah limpahkan rahmat-Nya.

Menikah yang menjadi cita-citanya pun dapat terlaksana cepat yang sebelumnya sulit, belum lagi menurut beliau yang paling mengagumkan adalah ketika ada dua orang wanita yang ternyata selalu diam-diam memperhatikan beliau. Wanita itu ada wanita non muslim. Mereka berkata pada beliau bahwa mereka kagum dengan kesejukan wajah beliau, akhirnya memutuskan masuk islam setelah banyak sharing dengan belaiu. MasyaAllah

Lain lagi cerita seorang muslimah, katanya beliau sudah kenal dhuha sejak jaman SMP dulu berkat nasehat gurunya, tetapi waktu itu masih sebatas bolong-bolong, dilanjutkan saat SMA pun seperti itu, meski tidak rajin beliau berkata dhuha sudah bukan hal asing. Hanya saja, berbeda urusannya ketika beliau tahu bahwa delapan rakaat dhuha mampu membawa keberkahan. Maka mulai sejak kuliah beliau menerapkan delapan rakaat dhuha itu, akhirnya banyak rahasia hidup ini yang menurutnya menjadi dipermudah oleh Allah. 

Beliau dilamar seseorang, meski lamaran itu akhirnya tidak sampai pada pernikahn tetapi menurutnya yang waktu itu masih kuliah Wah ada juga laki-laki yang mau dengan saya. Meski awalnya harus menerima pahitnya sebuah kegagalan tapi ini menjadi jalan cinta barunya pada Allah tersebab Allah yang Maha Agung telah menunjukan kemudahan dan kebaikan padanya. Belum lagi untuk pertama kalinya dia memenangkan lomba tilawatil quran. Menurutnya ini hal menakjubkan, sebab beliau tidak memiliki kemampuan disana hanya saja karena proses belajar maka beliau tahu. Menurutnya ini pun berkat delapan rakaat sholat dhuha. Dan masih banyak kemudahan yang beliau terima.

MasyaAllah
Sungguh Allah akan limpahkan karunia kemudahan bagi hamba-Nya yang selalu yakin dan bersungguh-sungguh. 

Sedangakan pengalaman penulis tentang dhuha adalah ketika sidang proposal skripsi yang baru saja dilaksanakan. Meski kata seorang dosen siding proposal itu memang dipermudah dan akan sangat berbeda dengan sidang skripsi. Tapi penulis selalu berhusnudzon bahwa Allah dan para malaikat-Nya yang ada dalam barisan sidang waktu itu. Tidak ada kegugupan yang berarti, hanya seperti sebatas sharing tentang suatu masalah saja. Tidak ada rasa deg deg-an yang berlebihan. Alhamdulillah. Selain karena sudah dipersiapkan, sidang kali itu pun diikuti dhuha, maka penulis selalu merasa Allah ambil andil dihari besar itu. Berhasil membuktikan kebenaran-Nya merupakan suatu kepuasan yang selalu dipenuhi syukur.

Sahabat ibadah yang istiqomah itu sesuatu hal yang sangat sulit. Ketika kita memulai sebuah perubahan, entah saat kita memutuskan menggunkan hijab sesuai syariat atau memutuskan memulai sholat tahajjud atau dhuha atau tilawah quran satu hari satu juz, memulai itu sulit tetapi lebih sulit mempertahankannya. Lebih sulit mengistiqomahkan dalam ketaatan itu.

Kadang kala, Allah selalu menguji kesungguhkan itu dengan hingar bingarnya dunia yang menyilaukan mata hati. Kadang kala kita diuji dengan hawa nafsu kita yang besar. Tapi yakinlah wahai sahabatku Allah yang Maha Pelindung selalu akan menolong bila kita sungguh-sungguh.

Relakanlah dirimu berjihad dengan hawa nafsu itu untuk Allah.
Relakanlah waktumu kau luangkan lebih banyak untuk Allah.
Relakanlah setiap hela nafasmu kau jadikan sebagai dzikirmu pada Allah.
Ambillah kebahagian akhirat, dan jangan tukar dengan dunia yang fana.

Allah itu Maha Mudah, dan akan selalu memudahkan urusan kita.
InsyaAllah

Jadi, siapkan memulai delapan rakaat dhuha dengan istiqomah?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya