Harapan

Seorang bijak pernah berkata, jatuh cinta itu boleh tetapi berharap itu dilarang. Aku mencoba menerka apa artinya dan kemudian aku menemukan jawaban. Benar memang ketika mencintai maka tak perlu berharap apapun sebelum pasti. Tapi nyatanya jika cinta sudah tumbuh hanya orang hebat yang mampu mengendalikan rasalah yang mampu menang sebab dia tak akan pernah berharap cinta itu berakhir seperti drama korea.

Atau seorang guru pernah berkata. Kalau cinta yah bicara, bukan diam dengan berkedok cinta dalam diam. Nyatanya hal itu akan membuat hatimu berpenyakit. Aku setuju dengan pernyataannya. Kadang kita terlalu naif. Terlalu munafik. Padahal sudah jelas memiliki rasa tetapi entah karena memang tidak berani menyatakan, belum siap, atau sebagainya kita kemudian berkedok aku ingin mencintainya dalam diam. Kalau jodohkan ngga kemana. Yes benar memang ketika sudah jodoh, mau terpaut jarak antara kutub utara dan kutub selatan, atau dia di mars dan kita di bumi tetap saja akan bertemu. Tapi berapa banyakkah orang yang mampu menang melawan godaan rasa. Melawan anggan yang terlanjur membumbung tinggi. Padahal sudah jelas berangan-angan itu dilarang Allah dan Rasul-Nya.

Tapi bukan berarti aku menyalahi kalian yang berkomitmen dengan cinta dalam diamnya. Sama sekali tidak. Sebab itu pilihan. Aku hanya mencoba memberikan pandangan dari sudut diriku sendiri. Mungkin tersebab aku belum mampu seperti kalian yang sudah berkomitmen dengan cinta dalam diam itu. Memperbaiki diri dan memantaskan diri selama menantinya. Mungkin tersebab imanku yang masih terlalu tipis maka aku tak pernah berani lagi untuk mencintai dalam diam. Tersebab pengalaman yang pernah aku alami.

Kawan entah ketika kau jatuh cinta, ketika kau hendak melakukan apapun. Maka janganlah berharap agar apa yang terjadi sesuai dengan kemauan hawa nafsumu. Persiapkan diri untuk selalu menerima kenyataan terpahit. Biarkan kemanisan itu hanya sebagai bumbu tambahan saja. Jika sesuai harapan maka berbahagialah namun bukan berarti kau harus terpuruk pula ketika semua tak berjalan sesuai harapanmu. 

Tetaplah berharap pada satu saja. yaitu Allah. Tuhan semesta alam ini. Dia-lah yang Maha Tahu mana yang terbaik bagi hamba-Nya. Dia yang Maha Tahu mana yang terbaik untuk kita. maka teruslah berharap kepada-Nya lewat doa dan ikhtiar serta tawakal. Boleh jadi jika kau sudah ikhlas dan sabar dalam penantian, dia akan datang menghampirimu. Entah dia yang kau harap. Atau dia yang sudah Allah janjikan menjadi separuh penyempurna agamamu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya