Ayah....



Selain ibu… ada seorang manusia yang begitu berjasa dalam hidup seorang anak. Dialah ayah atau papa, abi, bapak, daddy atau apapun panggilannya. Dialah penopang hidup keluarga yang tak pernah lelah, siang dan malam, terus berusaha sekuat tenaga, semaksimal yang iya mampu, terus bekerja keras, demi kebahagiaan keluarganya. Istrinya, dan anak-anaknya.

Ayah…. Begitulah aku memanggilnya.

Ayah selalu menjadi pahlawanku sejak kecil dahulu. Menjadi laki-laki paling hebat dan tak pernah tergantikan oleh siapapun. Ayah… begitu… menjagaku dengan sepenuh hati. Dengan tulus cinta dan kasih sayangnya. Dia selalu berkorban dan membuatku bahagia. Ayah.. akan selalu menjadi bagian penting dalam hidup setiap anak wanitanya.

Orangtua selalu menjadi bagian paling penting dalam hidup anak-anaknya. Ibu selalu punya posisi paling special karena kodrat kedudukannya memang jauh lebih tinggi dan pengorbanannya pun begitu besar. Apalagi ketika dia mengandung dan kemudian mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan kita. ibu…. Selalu memiliki arti special karena kasih sayangnya yang mendalam pada setiap anak-anaknya. Ibu selalu punya arti special karena dia begitu tahu dan mengerti serta peka hatinya pada perasaan anak-anaknya. Karena begitu spesialnya seorang ibu, kita lupa bahwa ada sosok yang juga begitu special dan sangat special dibalik kekuatan ibu, yang menyokong semuanya yaitu Ayah.

Ayah juga punya tempat special bagi anak perempuannya, karena ayah adalah pelindung yang ketika anaknya besar nanti akan dijadikan sandarannya dalam memilih sosok pengganti yang sama atau hampir mirip kasih sayangnya seperti ayah. kasih sayang yang besar. tulus. Yang melindungi dan mengayomi. Tanggung jawab dan juga tegas.

Ayah… selalu punya tempat bagi anak perempuannya.

Begitupun untuk setiap anak laki-lakinya. Ayah akan mempunyai tempat special lainnya. Ayah akan di jadikannya contoh untuk memimpin, bertanggung jawab pada setiap tugas dan menjadi acuannya dalam bertindak di kemudian hari.

Ayah juga selalu punya tempat special di hati anak laki-lakinya.

Jika ibu adalah madrasah pertama untuk setiap anak-anaknya, maka ayah adalah penyedia madrasah itu. Ayah… juga berarti dan special.

Bagimu yang selalu dekat dengannya, bersyukurlah. Karena Alloh masih ijinkan kamu selalu mampu menyandarkan kepalamu di bahunya ketika kau sedang sedih, sehingga tak perlu mencari peraduan yang lain.

Ayah…. Aku sangat menyayaginya.
Dialah orang pertama yang selalu melindungiku dari kemarahan ibu, karena aku selalu merepotkannya.
Ayahlah… yang selalu siap mengeluarkan uang lebih banyak demi mainan yang aku inginkan. Ayahlah…. Yang selalu memberikan ku kejutan dengan benda-benda yang tak ku sangka.
Ayah… selalu memiliki tempat special.

Tapi, apa jadinya ketika kedekatan itu tak sanggup bertahan lama. Begitu membuat jarak, di kala ku beranjak remaja. Aku tak bisa menjadikannya pahlawanku satu-satunya lagi, karena ada sosok lain yang menggesernya dan dia tidak mampu membuatku melihat dengan jelas, bahwa harusnya hanya ayahlah sosok special itu.

Aku terjebak dalam ke fanaan dan janji kebahagiaan yang telah hilang.

Tapi… semua tak berjalan cukup lama. Karena sesungguhnya sosok itu hanyalah fana. Dan ayahlah yang akan selalu abadi ada didalam hatiku.

Kini…
Ketika aku harus meninggalkan jejak-jejak masa kecil itu menuju mimpi-mimpi yang telah menanti di luar sana, aku harus merelakan sekali lagi jarak itu. Jarak yang teramat jauh.
Jika dulu jarak dekat tapi aku yang malah menjauh. Tapi kali ini, jarak yang jauh memisahkan ku darinya, meski hati ini merinti untuk selalu ada dalam dekapannya.
Namun, semua kini berbeda. Meski jarak itu terbentang amat jauh… tetapi hati tak mampu bisa menipu. Sejauh apapun jaraknya… rindu akan selalu ada. Do’a akan menjadi pemanisnya, dan kasih sayang yang tiada henti menjadi bukti, bahwa ayah dan ibu adalah dua sosok malaikat Alloh yang selalu tulus mencintaiku dibandingkan manusia lainnya. Mereka lah yang tak pernah putus asa menanamkan cintanya meski penghianatan demi penghianatan telah aku torehkan dalam lubuk hatinya. Tetapi mereka tetap mampu tersenyum tulus dan berhati
“Hati-hati nak, jaga dirimu baik-baik. Ayah dan ibu mencintaimu”.

I Love mama.... I Love ayah...
I want to say... Aku Cinta Kalian Karena ALLOH :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk ayah dan ibu tercinta (Renungan)

Aku Takut Jatuh Cinta Lagi

Hati Itu Milik-Nya