Istiqoroh Cintaku
Musim hujan itu telah berlalu…. Kini jalanan dipenuhi oleh debu beterbangan sisa pacuan kuda besi atau kereta baja (Red : motor dan mobil). Sudah tiga tahun lebih aku tinggal di kota metropolitan ini. Waktu berjalan begitu cepat tanpa aku sadari. Dan kenangan masa lalu itupun sedikit demi sedikit mulai pudar. Ah… syukurlah. Kini aku tak harus menanggung beban penyesalan itu terlalu dalam. Aku duduk diteras lantai dua kontrakan ku sambil menikmati udara indah malam ini. Tetiba saja memori ku berlari pada kejadian beberapa tahun silam. Nama lelaki Dimas. Dia adalah seniorku sewaktu di SMA dulu. Aku mengenalnya ketika kami masuk dalam satu organisasi yang sama, paduan suara. Dia sudah seperti kakak bagiku dan begitupun sebaliknya, dia menganggapku sebagai adiknya. Entah dimulai dari mana semuanya, tetiba aku jatuh hati padanya. Entah karena dia yang terlalu ramah hingga akhirnya meluluhkan hatiku atau hal lainnya yang aku tidak tau pasti apa itu. Angin malam itu membuat bulu ...