My Dad, My Hero
Dia hanya laki-laki biasa dengan
kemampuan luar biasa. Dia tak pernah lelah dan pantang menyerah, tak pernah mau
terlihat lemah karena sebuah keadaan. Dia-lah ayah. Dia pahlawanku dalam banyak
hal. Meski ayah tak pernah menjadi topik pembicaraan paling sering ku ceritakan
pada kwan-kawan, namun dalam hidupku dialah pengukir jalan hidup terbaik.
Ayah selalu bisa segalanya. Ayah punya segalanya. Ayah, pahlawan buat ku.
Ayah selalu punya acara melakukan apapun.
“Ka,
kenapa sih ceritanya mama mulu. Ngga pernah ceritain tentang ayah. Benci yah?
Jangan gitu.”
Aku
hanya bisa tertawa dan menjawab :
“Iih,
apaan sih. Ngga.” Sambil tertawa
***
Setiap
orang pasti punya alasan untuk melakukan sesuatu. Begitupun juga denganku saat
ini. Aku tak pernah banyak cerita tentang ayah, karena waktu ku memang tak
banyak habis bersama ayah. Ayah tipe orang yang pendiam dan cuek secara kasat
mata, namun ayah sungguh perhatian. Ayah tidak pernah menegurku secara
langsung, tetapi selalu curhat lewat mama, dan akhirnya mama yang akan
menyampaikannya padaku. Sama seperti sikapku. Aku itu seperti ayah.
Ayah
itu segalanya. Tidak ada satupun orang yang bisa gantian dia dalam hidupku.
Ayah selalu bisa melakukan apapun, bahkan selalu bisa memenangkan hatiku. Dulu.
Dulu…. Sekali. Saat aku masih sangat kecil, belum sekolah. Ayah yang bekerja di
perusahaan pembuatan kardus produk-produk beberapa kali memberikanku kejutan sebuah miniatur rumah
kardus. Aku sangatttt sangaat senang. Itulah ayah. Selalu punya kejutan.
Saat
aku selalu tertidur diruangan tamu karena menonton televisi, ayah yang selalu
setia menunggu dan menggendongku ke kamar. Bahkan karena selalu ingin digendong aku
selalu sengaja tidur di ruang tamu.
Setiap
malam, ayah yang rajin mengusapi punggungku sampai aku tertidur, dan seperti
halnya ingin digendong maka akupun selalu punya alasan untuk tidur diusapi
ayah.
Belum
lagi aku sering sekali ikut ayah ke Masjid untuk mengantarnya sembahyang. Meski
aku hanya menunggu dipojokan dekat jendela belakang. Atau aku selalu ikut ke
Masjid hanya untuk ikut acara buka bersama, dan seingatku hanya aku anak perempuan yang ada
disana.
Ah…
mengingat semua itu membuatku ingin ada lagi disana, membayangkannya saja sudah
sangat bahagia.
Ayah
selalu punya banyak kejutan.
Kotak
pensil baru
Sandal
baru
Kaset
lagu
Buah
apel yang selalu dibelinya saat dia harus kerja jauh ke luar kota.
Ayah selalu bisa segalanya. Ayah punya segalanya. Ayah, pahlawan buat ku.
Lihatlah
gambar-gambar itu. Sengaja aku ambil saat kemarin pulang kerumah. Setelah pergi
reaunian teman SMA, aku pulang dan melihat ayah sedang merapikan kotak kayu
itu. Yah, itu buatan ayah sendiri. hasil dari tangannya yang amat kreatif.
Semua hal rasanya selalu bisa dia lakukan. Mulai dari membuat tempat tinggal
kami saat ini, ayah bangun sendiri. mengecat rumah, membetulkan genteng, mesin
air yang rusak, tivi yang bermasalah, sampai membuat semua rak-rak dirumah.
Hampir semuanya kreasi ayah. Ayah selalu bisa melakukan segalanya.
|
Aku
tak pernah cerita tentang ayah, bukan karena benci. Tapi kenangan bersamanya
begitu indah. Aku selalu tak kuasa menahan perih dan panasnya mata ini saat
mengenang masa bersamanya. Ayah bagitu berharga, orangtua begitu berharga. Tak
kuceritakan bukan berarti aku tak mencintai dan menyayangi mereka. Mereka sama
berharganya seperti berlian, bahkan lebih berharga.
***
Ayah
tak pernah marah seperti mama, mungkin itulah kelebihannya yang lain. Sekalinya
dia marah besar saat aku menolak pergi
mengaji ke TPA dan hanya asyik main bersama teman-teman. Megingat saat
itu, dulu membuatku marah. Kenapa ayah harus marah? Tapi, sekarang aku tau. Aku
yang salah. Aku tak seharusnya membuat ayah kecewa. Mungkin saja saat itu ayah
lebih sedih karena harus melakukan itu padaku, hanya saja aku tak pernah tau.
Mungkin saja saat itu ayah juga menangis atau bahkan menahannya sehingga
menyiksa batinnya.
Aku
menyayangi ayah, hanya saja aku tak mampu mengatakannya secara langsung. Karena
kau tau pasti aku akan menangis. Ayah selalu istimewa. Tak ada yang bisa
menggantikannya.
***
Ayah
begitu hebat. Bisa melakukan banyak hal. Bahkan saat ditempat kost, saat aku
tidak bisa melakukan suatu hal yang ku ingat adalah ayah. Ayah bisa segalanya,
selalu mau melindungi ku. Selalu terbersit dalam hatiku
“Andai ayah ada disini, semua pasti mudah”
Ayah selalu punya acara melakukan apapun.
Bodohnya
aku pernah berpikir ada yang bisa menggantikan
posisinya. Ternyata tidak.
Ayah
tidak pernah kasar padaku. Saat aku berkata tidak, ayah mengerti bahwa aku tak
suka.
Ayah
tidak pernah mengancamku tentang suatu hal.
Ayah
tidak pernah membuat aku malu dan menyesal.
Ayah
tidak pernah berbuat jahat dan menyakiti hatiku sampai membuat lubang luka yang
begitu dalam.
Ayah….
Tidak sama dengan siapapun.
Ayah….
Adalah ayah. Yang membesarkan aku dengan cinta, bersama mama. Tidak ada yang
bisa menggantikan mereka.
Ayah…
adalah laki-laki yang setiap hari pertama aku ujian selalu menyerut pensil ku
agar enak digunakan.
Ayah…
adalah laki-laki yang selalu memperhatikan ku dari jauh dengan cinta yang
tulus. Menjaga ku dengan tulus.
Ayah….
Adalah laki-laki yang pertama kali mengantarku ke sekolah saat SD dulu.
Ayah….
Adalah laki-laki yang pertama ku panggil saat aku merindukan seseorang.
Ayah….
Adalah laki-laki yang mau berkorban segalanya untuk kebahagiaan ku.
Aku
sayang ayah.
Aku
sayang mama.
Aku
sayang apiin.
Aku
sayang semua sahabatku.
Komentar
Posting Komentar