Maaf Aku Berbohong
Layaknya remaja yang baru mengenal dunia luar, dia pun sangat antusias ingin tahu segalanya. Semenjak kuliah hobinya duduk santai di kantin kampus bersama teman-teman dari berbagai jurusan. Hanya duduk, makan, ngobrol, atau sekedar mendengarkan musik kesukaan. Pulang malam seakan menjadi agenda rutinnya. Padahal dia ada disana bukan untuk bersenang-senang melainkan menuntut ilmu, titah dari orangtua. Dia bagai burung yang baru lepas dari sarangnya, begitu ingin bebas dan mencoba apapun. Tetapi takdir memang tak pernah salah, Tuhan tak pernah diam melihat hamba-Nya tersesat. Dia pun dipilihkan-Nya jalan lain. Diperkenalkan-Nya dengan orang-orang yang mampu menuntunnya dengan benar. Alhasil, lihatlah dia saaat ini. Berubah. Tak lagi mau menggunakan pakaian terbuka. Dia tau dirinya belum sempurna berubah, masih banyak yang harus dia perbaiki. Tapi dari sudut pandang lain setidaknya dia berhasil melewati batas yang dulu tak berani ia tapaki, batas yang seakan hanya fatamorgana, ya...