Tetaplah Menjadi Wanita
Duhai para sahabat wanitaku... Tulisan ini aku buat karena begitu banyaknya diantara kalian yang selalu mengeluh, sedih, hanya karena seorang laki-laki. Kadang kala kalian berkata lelah, salah pilih, dan lain sebagainya bahkan kalian iri dengan teman yang selalu diperhatikan oleh lelaki yang disayanginya sebagai pacar.
Duhai sahabatku… ku tulis semua ini bukan karena
aku tidak pernah galau. Aku juga pernah mengalami hal yang sama. Terlebih ketika
dulu aku belum berhijrah. Namun, kini aku mengerti hakikat sebuah cinta. Cinta itu
untuk saling melengkapi, menyayangi, mengasihi, melindungi, menghargai,
menghormati. Bukan malah menyakiti, mendustai, dan menghinakan.
Sahabat… jika hari ini kalian masih bergelut
didunia pacaran, lalu galau karena lelaki yang kalian kira terbaik dan
menyayangi kalian malah ternyata sebaliknya.
Jika kalian memilih jalan pacaran lalu galau maka
itu sangat wajar. Karena kalian akan memperjuangkan sesuatu hal yang amat
sangat belum pasti. Kalian harus menyayangi dengan bayangan semu. Artinya… dia
yang menjadi pacarmu belum tentu akan menjadi suamimu. Namun, kau sudah rela
berkorban apapun untuknya. Dia yang menjadi pacarmu belum tentu akan 100%
menyayangimu. Meski kamu bela-belaan menyayanginya 1000%.
Orang menikah saja selalu punya masalah, apalagi
kamu yang hanya berstatus pacaran. Bedanya orang menikah itu kalau ditinggal
suami alias bercerai akan mendapatkan sesuatu yang baik (InsyaAllah). Tetapi jika
kalian ditinggal pacar, maka yang ada hanya rasa sedih yang teramat dalam.
Disini aku bukan ingin menggurui mu untuk berhenti
pacaran. Aku hanya ingin kamu menghargai dirimu sendiri. kalau berlian yang
kecil saja amat sulit dipegang sembarang orang, apalagi kamu cipta Allah yang
terbaik. Harusnya bisa lebih sulit didapatkan.
Janganlah merendahkan dirimu dengan menunjukan
perasaan sedihmu karena dikecewakan si dia. Janganlah kamu mengemis cinta dari
seseorang yang belum pasti itu. Jangan mengemis perhatian dan kasih sayang pada
dia. Tapi mengemislah cinta dan kasih sayang Allah.
Sahabatku… kamu sangat berharga. Allah tinggikan
derajatmu lebih diatas laki-laki. Maka jagalah kehormatan itu dengan tidak
merendahkan dirimu hanya karena sebuah cinta yang buta.
Jika memang dia sudah mengecewakan mu, maka apalagi
yang kau harapkan darinya. Menangis? Untuk apa. Masa depanmu masih panjang. Masih
banyak yang harus kau perjuangkan. Maka termat sayang jika harus terbuang hanya
karena laki-laki. Biarkan saja dia pergi, lalu berjuanglah untuk masa depanmu
dan untuk dia yang suatu hari datang menjemputmu untuk menghormatimu dengan
menikahimu bukan dengan memacarimu.
Masih ada ayah dan ibu yang harus kau perjuangkan. Maka
untuk apa menangisi dia yang sudah membuatmu kecewa.
Berdoalah pada Allah saat ditinggalkan itu :
Ya Allah… aku sangat bersyukur Engkau jauhkan dia
dariku. Mungkin selama ini Kau cemburu karena cintaku teramat banyak untuknya. Maka
hari ini bantu aku untuk bangkit memuliakan hidupku dan kedua orangtuaku.
Aamiin…
Komentar
Posting Komentar