Percayalah Alloh Akan Menggantinya Lebih
Bismillah….. semoga Alloh memberikan kemudahan bagi
aku,
kamu, kita semua untuk memulai semua yang baik dan
rela
melepaskan yang seharusnya lepas.
Islam adalah agama sempurna. Hanya dalam Islam
kedudukan
Seorang wanita sangat diperhatikan. Hanya dalam
islam, se-
Orang wanita bisa dihargai setinggi-tingginya. Bahkan
kalau
Kita ingat lagu khosidah jaman sekolah dasar dulu
ada yang
Berjudul “IBU”. Sedikit liriknya :
“Ibu…
engkaulah wanita yang mulia… derajatmu tiga tingkat
Dibanding ayah”
Subhanalloh…. Betapa Alloh Maha Tinggi…
mengistimewakan
Setiap wanita. Menjaganya dengan aturan-aturan yang
Memang bermanfaat untuk wanita.
sebuah kisah yang ku alami sendiri. Dikala aku
putuskan diriku untuk berhijrah dari kehidupanku yang lalu, kemasa ku sekarang.
Bertransformasi lewat pakaian. Aku mulai semuanya pelan-pelan. Meski sulit. Meski
banyak sekali cobaan itu, tapi demi Dia yang aku ingin buktikan pertemuan
dengan-Nya, aku relakan diriku menikmati sisa-sisa waktu ini mengabdi pada-Nya.
Alloh… sungguh semua yang Kau janjikan tak pernah
bohong. Kau gantikan semua yang telah aku lepas dengan yang lebih baik. Kau
tuntun aku sedikit-demi-sedikit kembali pada jalanmu, sambil Kau uji kesetiaan
niat ku untuk kembali pada-Mu. Kau tunjuki aku jejak-jejak kebaikan yang
tertoreh dalam setiap persinggahan yang aku lalu. Yah… hidayah itu memang harus
kau jemput sahabat…. Kau harus mau rela berpindah untuk melihat, betapa Alloh
itu Maha Kasih dan Sayang pada kita.
Mungkin setiap kejadian hebat tak akan pernah kau
alami secara langsung di dalam hidupmu, tapi kisah-kisah itu Alloh selalu
titipkan di kehidupan orang lain. Agar kita belajar untuk memahami. Belajar untuk
lebih peka. Bahwa Dia telah menunjukan jalan-Nya.
Tidak mudah memang meninggalkan kemewahan dunia
itu. Bahkan aku juga sama. Hatiku masih sama seperti kalian. Masih terpaut pada
dunia. Jika aku berkata begini begitu bukan karena aku paling pintar, bukan
karena aku paling benar, bukan karena aku paling suci, sebab lebih banyak orang
di luar sana yang bisa lebih menunjukan keajaiban-keajaiban itu pada kalian. Aku
hanya membagi apa yang selama ini aku rasakan setelah aku berazzam untuk
kembali pulang ke pangkuan-Nya. Aku ingin kita sama-sama bisa menginjakan kaki
kita di syurga, bersujud syukur pada-Nya. Betapa indahnya membayangkan itu
semua bukan?
Kau akan rasakan sendiri seperti yang selalu aku
rasakan. Bagaimana setiap hari demi hari rasanya hati mu semakin tenang. Sedikit-sedikit
kau sebut nama-Nya. Semua urusan Dia permudah. Setiap kesedihan yang melanda
hatimu, akan kau rasakan tenang sebab kau telah tahu bahwa ada Dia yang telah
menjanjikan kebahagiaan abadi jika kau kuat dan sabar.
Percayalah jika kita relakan diri untuk sebuah
kebaikan kembali pada aturan-aturannya,
maka Alloh akan menggantinya dengan lebih baik dan banyak. Pasti kau
pernah dengar sahabat… seorang bijak berkata “Jika hari ini kau menangis, maka ikhlaskan dan sabarkan. Karena dibalik
tangis itu akan Alloh selipkan bahagia yang tiada tara”.
Percayalah bahwa mengikuti perintahnya tak akan
pernah merugikanmu. Malah kita akan ditolong-Nya. Sebagaimana aku pernah
diceritakan seorang guru yang mengajak ku lebih dekat pada-Nya, dengan
meyakinkan ku bahwa jika aku hanya memikirkan dunia, maka kesibukan dunia ini
tak akan ada habisnya. Sebab, syetan selalu menggoda kita. maka dengan
berdekatan dengan-Nya lewat Al-Qur’an lah kita bisa lebih mencintai-Nya. (waktu
itu beliau mengajak ku bergabung di grup ODOJ (One Day, One Juz))
Berbulan bulan lalu aku rasakan bahwa begitu sulit
menghatamkan Al-Qur’an. Saat itu aku ingat seumur hidupku baru dua kali hatam
Qur’an. Astaghfirulloh.. Selalu saja ada alasan untuk menjadikan al-qur’an itu hanya bacaan
biasa yang melelahkan. Yang hanya dibaca jika ada waktu luang di sela-sela
sehabis sholat. Dalam satu hari bahkan tak bisa lebih dari dua halaman aku
tamatkan. Astaghfirulloh… jika mengingatnya, betapa bodohnya aku menyia-nyiakan
waktu ini. Padahal Alloh sudah sejak lama dekat dengan ku dan berharap aku
mendekat pada-Nya, malah aku selalu menjauhi-Nya. Sedih rasanya jika mengiatkan
masa lalu kelam itu.
Tapi kini setelah aku putuskan “Bismillah.. aku mau” maka Alloh buat keajaiban-keajaiban itu. Alloh mudahkan jalanku, Alloh
pekakan hatiku pada yang bukan Hakku, dan Alloh pekakan hatiku untuk
mengerjakan kewajibanku. yah... Alloh ubah pola pikirku untuk lebih peka.
Yang dulu al-qur’an hanya menjadi hiasan rak buku. Yang
lusuh karena tidak pernah disentuh. Maka semuanya berubah. Al-qur’an kini
menjadi sebuah kebutuhan, sebuah tanggung jawab pada-Nya, bukan karena aku
takut dibilang tidak konsisten oleh anggota atau malu karena tidak laporan. Tapi,
aku malu pada Alloh. Saat aku membuat yang lain menunggu laporan khatam qur’an
aku sadar Alloh juga menunggu ku untuk menepati janji menghatamkannya. Maka... aku berusaha konsisten dengan janji ku pada-Nya. Sebab, aku lelah membuat-Nya kecewa.
Setiap berkumpul dan bertemu beliau selalu bertanya
“apa manfaat yang kamu dapet setelah ikut odoj?”. Hmm… (masih bingung). Lalu beliau
melanjutkan “saya tuh ngerasa kalau kita deket sama Alloh, Alloh itu yang akan
nolong. Nolong keluarga saya, bahkan dampaknya bukan Cuma buat saya tapi juga
suami sama anak-anak. Anak-anak yang dulunya susah banget dibilangin sekarang
nurut…..”
Yah… begitulah Alloh.. selalu tepat dengan janji-janji-Nya.
Aku juga merasakan bahwa kebaikan Alloh bukan hanya
akan kita rasakan sendiri, bahkan keluarga, orang-orang disekeliling kita pun
akan terkena imbas kebaikan itu.
Bahkan aku pernah (mungkin sering) menjadikan
alasan tabungan kebaikan itu sebagai ‘sogokan’ untuk meminta Alloh berbaik hati
mengurus rezeki kedua orang tua.
Masa itu (belum lama ini). Ibu yang berprofesi
sebagai penjual nasi (usah kecil-kecilan) harus sedikit tutup usaha, sebab pabrik yang
ada didekat rumah karyawannya sudah berhenti semua. Tambahan rezeki yang biasa
diharapkan dari hasil berjualan pun menjadi semakin berkurang.
Aku yang tidak tega melihat keluhan ibu memohon
pada Alloh “Ya Alloh… tolong kasih mama rezeki. Supaya bisa tetep nyekolahin
aku sama adikku. Alloh jadikan kebaikan ku selama ini sebagai sebab kau
kabulkan do’aku ini”
Hhe sebenernya aku enggak mau itung-itungan sama
Alloh dengan ngungkit semua yang aku lakuin tapi aku mau coba, bener ngga sih
kalau begitu bisa dikabul.
Dan....
Singkat cerita, setelah sekian bulan vakum akhirnya
pabrik itu jalan lagi. Karyawannya ada lagi. Dan rezeki keluarga nambah lagi. Subhanalloh…
seneng banget… bersyukur rasanya punya Alloh. Tinggal ikutin alur-Nya, maka semua akan mudah. InsyaAlloh...
Ada lagi sebuah cerita yang baru aku alami. Sahabatku
sejak SMP, minggu lalu tepatnya hari minggu tanggal 10 Mei 2015 lalu di status
BBM nya menuliskan “Mau kaya Esih”. Lalu aku Tanya, “mau kaya esih gimana?? Kalau
Shinta kaya Esih. Nanti kita kembar dong hihi” (nada becanda)| “hihi pakaiannya
dong” jawab sahabatku itu.
Subhanalloh….
Sungguh sebuah anugerah terindah lagi Alloh
kirimkan. Bagaimana tidak. Aku tidak pernah sedikit pun mengajaknya atau
mengungkit masalah tampilanku kini. Aku merasa Alloh benar-benar tengah mengijinkan
kebaikan itu datang lagi pada orang-orang yang aku sayangi.
Meski baru sebuah niatan, bukankah sebuah niat baik
itu akan Alloh ganjar pula dengan pahala kebaikan. Dan semoga dengan niatan
baik itu Alloh mudah setiap jalannya, jalan mereka, jalan kita yang masih ragu,
yang masih bimbang dengan pilihan untuk mengakhiri kehidupan duniawi ini dengan
menujukan mimpi kita untuk sama-sama menginjakan kaki di syurga-Nya tanpa harus
mencicipi dulu jilatan api neraka-Nya.
Semoga Alloh mudahkan kita untuk terus menata niat
kita menuju kebaikan. Semoga Alloh mudahkan kita untuk terus Istiqomah berjuang
dijalan-Nya. Memperjuangkan niat dan mimpi untuk bertemu dengan-Nya. Untuk mengucapkan
syukur dan terima kasih pada-Nya, sebab telah menjadikan kita seorang muslim
yang kemudian di tunjuki lagi jalan pulang hingga akhirnya kita tak perlu waktu
ekstra untuk melihat mana yang baik dan
tidak. Semoga Alloh menjaga hati-hati kita agar terus terpaut pada cinta-Nya.
Aamiin… Allohumma…. Aamiin…
Komentar
Posting Komentar